by Yanuar Nugroho
NALAR adalah kanal pengetahuan yang menyampaikan informasi, pendapat, perspektif, dan sudut pandang tentang kejadian atau peristiwa dalam kehidupan publik dalam dimensi sosial, teknologi, ekonomi, ekologi, politik dan budaya.
Language
🇮🇱
Publishing Since
9/14/2020
Email Addresses
1 available
Phone Numbers
0 available
July 10, 2024
<p>Pada 3 Juni 2024, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatan Kepala dan Wakil Kepala Otoritas Ibukota Nusantara (OIKN). Kabar ini tentu meninggalkan banyak pertanyaan di benak publik tentang kelanjutan pembangunan IKN. Apalagi, alasan resmi pengunduran diri pimpinan OIKN itu tidak pernah dirilis secara resmi. Sejalan dengan pengunduran diri ini, kemarut pembangunan IKN pun terus mengiringi. Permasalahan status lahan dan investasi menjadi perhatian utama pemerintah dalam beberapa waktu terakhir. Selain permasalahan utama tersebut, pembangunan infrastruktur yang belum rampung serta dampak lingkungan juga mewarnai pembangunan IKN. Kepemimpinan yang solid sangat diperlukan untuk menuntaskan pembangunan IKN. Pemerintah harus segera mencari sosok pengganti Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe. Ini adalah kunci untuk menyelesaikan segala permasalahan yang menghambat pembangunan IKN. Pada episode kali ini, <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalar" rel="nofollow">#NALAR</a> mendiskusikan permasalahan mendasar tata kelola pembangunan IKN. Episode ini juga membahas kriteria pemimpin OIKN yang dibutuhkan oleh publik untuk merampungkan pembangunan ibu kota baru Indonesia itu. Versi bahasa Inggris dari episode ini dipublikasikan dalam fulcrum.sg tanggal 13 Juni 2024 berjudul “The Road to Nusantara Just Got Longer” yang ditulis oleh Yanuar Nugroho.</p>
July 10, 2024
<p>Pengabaian etika, moral, dan hukum pasca Pemilu 2024 terus berlanjut. Situasi demokrasi negeri kian hari justru semakin diperparah dengan tindak tanduk para penguasa yang terus mengingkari warga. Semuanya dilakukan demi memenangkan kepentingan pribadi dan kroninya. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka gagasan hidup bersama sebagai bangsa Indonesia akan hancur. Untuk itu, konsolidasi masyarakat sipil dari berbagai elemen harus segera dilakukan. Mereka harus duduk bersama dan berdiskusi untuk menghadapi pemerintahan yang semakin carut marut. Masyarakat sipil mesti menjadi kontrol dan pengawas jalannya pemerintahan. Pada episode kali ini, <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalar" rel="nofollow">#NALAR</a> mendiskusikan pentingnya konsolidasi masyarakat sipil pasca Pemilu 2024. Episode ini juga membahas apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat sipil dalam upaya mengawasi jalannya pemerintahan. Versi lebih ringkas dari episode ini dipublikasikan dalam Fulcrum ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapore tanggal 20 Maret 2024 berjudul “An Urgent Need for Post-Election Civil Society Consolidation in Indonesia” yang ditulis oleh Yanuar Nugroho. <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalar" rel="nofollow">#NALAR</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalarinstitute" rel="nofollow">#NalarInstitute</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pemilu2024" rel="nofollow">#Pemilu2024</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pemilu" rel="nofollow">#Pemilu</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pilpres" rel="nofollow">#Pilpres</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pileg" rel="nofollow">#Pileg</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/demokrasi" rel="nofollow">#demokrasi</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/ormas" rel="nofollow">#ormas</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/organisasimasyarakatsipil" rel="nofollow">#organisasimasyarakatsipil</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/masyarakatsipil" rel="nofollow">#masyarakatsipil</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/konsolidasimasyarakatsipil" rel="nofollow">#konsolidasimasyarakatsipil</a><a href="https://www.youtube.com/hashtag/yanuarnugroho" rel="nofollow">#YanuarNugroho</a></p>
July 10, 2024
<p>Setiap insan yang hidup berbangsa dan bernegara pastilah berpegang pada suatu prinsip. Prinsip ini menjadi pedoman bagi manusia dalam setiap tutur kata dan tingkah laku. Prinsip hidup ini berlandaskan pada akal sehat, moralitas, dan etika dasar atau disebut juga keadaban publik. Sayangnya, situasi politik akhir-akhir ini mempertontonkan kemerosotan keadaban publik. Para pejabat publik tak lagi malu memperlihatkan tindak tanduk mereka yang menabrak akal sehat, moralitas, etika dasar, hingga hukum. Semua itu dilakukan demi keuntungan pribadi dan kroninya sendiri. Keadaban publik tak lagi menjadi prioritas mereka yang duduk di kursi kekuasaan. Kondisi ini sungguh mengganggu—kalau tidak mau dibilang mengancam—tatanan hidup bersama. Keadaban publik yang terus diabaikan tentu akan berdampak besar. Taruhannya adalah cita-cita Indonesia menjadi negara maju. Pada episode kali ini, <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalar" rel="nofollow">#NALAR</a> mendiskusikan permasalahan mendasar keadaban publik yang semakin ambruk pasca penyelenggaraan Pemilu 2024. Episode ini juga membahas apa yang perlu dilakukan oleh publik untuk kembali menegakkan keadaban publik sebagai pedoman hidup bersama. Episode ini merupakan versi audio visual dari publikasi tulisan Yanuar Nugroho di kolom Opini Harian Kompas edisi 6 Maret 2024 halaman 7 berjudul “Ambruknya Keadaban Publik Kita”. <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalar" rel="nofollow">#NALAR</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/nalarinstitute" rel="nofollow">#NalarInstitute</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pemilu2024" rel="nofollow">#Pemilu2024</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pemilu" rel="nofollow">#Pemilu</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pilpres" rel="nofollow">#Pilpres</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/pileg" rel="nofollow">#Pileg</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/demokrasi" rel="nofollow">#demokrasi</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/keadaban" rel="nofollow">#keadaban</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/keadabanpublik" rel="nofollow">#keadabanpublik</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/kewargaan" rel="nofollow">#kewargaan</a> <a href="https://www.youtube.com/hashtag/yanuarnugroho" rel="nofollow">#YanuarNugroho</a></p>
Pod Engine is not affiliated with, endorsed by, or officially connected with any of the podcasts displayed on this platform. We operate independently as a podcast discovery and analytics service.
All podcast artwork, thumbnails, and content displayed on this page are the property of their respective owners and are protected by applicable copyright laws. This includes, but is not limited to, podcast cover art, episode artwork, show descriptions, episode titles, transcripts, audio snippets, and any other content originating from the podcast creators or their licensors.
We display this content under fair use principles and/or implied license for the purpose of podcast discovery, information, and commentary. We make no claim of ownership over any podcast content, artwork, or related materials shown on this platform. All trademarks, service marks, and trade names are the property of their respective owners.
While we strive to ensure all content usage is properly authorized, if you are a rights holder and believe your content is being used inappropriately or without proper authorization, please contact us immediately at [email protected] for prompt review and appropriate action, which may include content removal or proper attribution.
By accessing and using this platform, you acknowledge and agree to respect all applicable copyright laws and intellectual property rights of content owners. Any unauthorized reproduction, distribution, or commercial use of the content displayed on this platform is strictly prohibited.